-->

Saturday, March 17, 2018

2018

We are all alone, born alone, die alone, and—in spite of True Romance magazines—we shall all someday look back on our lives and see that, in spite of our company, we were alone the whole way.
I do not say lonely—at least, not all the time—but essentially, and finally, alone. This is what makes your self-respect so important, and I don't see how you can respect yourself if you must look in the hearts and minds of others for your happiness. (Hunter S. Thompson, The Proud Highway: Saga of a Desperate Southern Gentleman, 1955-1967)


Akhir Tahun dan Awal Tahun,
Sebenarnya adalah waktu saya paling berbahagia - karena saya bisa bertemu dengan keluarga (biasanya di akhir tahun ada libur panjang setelah setahun bekerja, dan biasanya di awal tahun ada sesuatu yang istimewa karena merupakan bulan kelahiran saya).
Sangat jauh keadaannya yang saya alami di akhir tahun 2017 dan awal tahun 2018 ini.
Sebuah peristiwa,
Yang pasti sudah ditakdirkan untuk saya jalani.
Yang pasti sudah dimaksudkan untuk saya bisa mengambil arti.
Yang pada awalnya saya tak henti-hentinya menyalahkan diri sendiri.
Yang setiap harinya saat membuka mata hanya ada kosong, hampa, sunyi.
Yang setiap detiknya hanya rasa tidak terima, tidak ikhlas, rasa bersalah, rasa menyerah.
Yang tidak bisa dijalani hanya dengan kata pasrah.
Beribu pertanyaan yang sama, berjuta terkaan jawaban yang beraneka.
Sebuah peristiwa,
Sakit.
Berat.
Tapi sejauh ini, saya bersyukur bahwa saya bisa belajar apa yang selama ini saya lupakan.
Bahwa hidup tak selamanya berjalan sesuai dengan apa yang kita rencanakan.
Masih ada Zat yang Maha Kuasa, jauh di luar kendali kita, bahkan Dia lah yang mengendalikan kita.
Kita hanya bisa berencana dan berusaha, tapi ada Allah yang menentukan akhirnya.

(Saya bisa menulis seperti ini setelah terjatuh berkali-kali dalam harapan, dan pada akhirnya mencoba mengikhlaskan - meskipun sampai detik ini ada rasa dalam dada yang berteriak tidak karuan - dan mati-matian berusaha untuk meredakan).
Percayalah, tidak sesimpel tulisan ini saya berusaha mengikhlaskan, berusaha meredakan, berusaha menerima, berusaha melangkah, berusaha menyelamatkan. Beberapa penguat saya, yang membuat saya mempercayai bahwa apa yang sudah terjadi memang jalannya seperti ini:


"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." - Al Baqarah : 216

"Jika Allah mengetahui ada kebaikan dalam hati kalian, niscaya Dia akan memberikan kepada kalian yang lebih baik daripada apa yang telah diambil dari kalian, dan Dia akan mengampuni kalian. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." - Al Anfal : 70


"Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya" - Al Baqarah : 286



Teruntuk kamu,
Terimakasih.
2010-2017.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna Veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.

0 comments:

Post a Comment

Contact Us

Email :

mentaryglossyta@gmail.com

Pages

Featured Listings